TUGAS 4 (STRAIGHT)_Aksi Vandalisme Berkedok Mengajukan Aspirasi

 


Banyuwangi – Vandalisme hakekatnya tindakan sosial yang melibatkan penghancuran atau kerusakan yang disengaja pada properti publik atau pribadi. Istilah tersebut mencakup kerusakan properti, seperti coretan dan perusakan yang ditujukan pada properti apa pun tanpa izin dari pemiliknya. DosenSosiologi.Com. (12 Januari 2021). Diakses dari Pengertian Vandalisme, Unsur, Penyebab, Dampak, dan Contohnya (dosensosiologi.com)

Kericuhan demo tolak kenaikan BBM lalu merambat kemana-mana, bahkan sampai Banyuwangi. Aksi yang terjadi saat demo tolak kenaikan harga BBM di Banyuwangi pada Jumat (16/9/2022) berakhir anarkis.

Aksi mahasiswa ini dilakukan oleh gabungan 9 aliansi mahasiswa di Banyuwangi, di antaranya, organisasi ekstra kampus GMNI, HMI dan IMM serta organisasi intra kampus BEM Se- Banyuwangi.

Semula aksi vandalisme berkedok demo ini dilakukan di depan Gedung DPRD Banyuwangi. Puluhan mahasiswa mendesak masuk ke Pemkab Banyuwangi, dengan merusak pintu masuk sebelah Selatan kantor Bupati Banyuwangi.

"Copot..Copot.. Kita sudah tidak percaya lagi dengan anggota dewan yang terhormat ini," ujar orator aksi demo.

Tak butuh waktu lama, puluhan mahasiswa itu pun mendobrak pintu masuk kantor Bupati yang tak dijaga oleh polisi ataupun Satpol PP. Tak hanya itu, mereka melakukan aksi vandalisme di tembok di DPRD dan Kantor Bupati Banyuwangi dengan menuliskan 'Mosi Tidak Percaya' ke tembok dan Pagar yang sebelumnya tertera papan nama di dua institusi tersebut.

Mereka menghujat anggota DPRD Banyuwangi yang tak menyalurkan aspirasi mereka. Mereka meluapkan kemarahan mereka dengan membakar ban bekas serta mencopot tulisan Gedung DPRD Banyuwangi. Mereka pun kemudian mempreteli satu per satu tulisan di papan nama DPRD Banyuwangi. Kemudian mereka menuliskan mosi tidak percaya di papan nama tersebut.

Aksi pun berlanjut dengan membakar ban di dalam lapangan Kantor Bupati Banyuwangi. Mereka pun meneriakkan yel-yel tuntutan mereka, agar pemerintah segera menurunkan harga BBM. Massa pun kemudian meninggalkan kantor Bupati Banyuwangi.

“Saya sebagai orang yang rajin bayar pajak yo nangis liat ginian,” ujar Nurti (28) seorang ibu rumah tangga, pada Selasa (20/09/2022).

Nurti mengaku bahwa ia merasa dirugikan melihat tindakan vandalisme anarkisme ini, menurutnya hal ini sangat tidak diperlukan.

“Ya, untuk apa kita mau aspirasinya di dengar tapi tindakannya kayak gini. Jatuhnya semakin tidak dipedulikan. Ujung-ujungnya justru kena masalah sama pihak berwajib. Kalau saja penyampaian aspirasinya tidak mengandung unsur vandalisme anarkis kayak gini saya lebih yakin tidak ada masalah yang kayak sekarang. Padahal toh disampaikan dengan cara yang lebih baik, saya pikir juga bisa," cetusnya.

“Kalau aku pribadi jujur tidak terlalu peduli sih tentang kayak gini (demo). Meskipun aspirasinya dilontarkan dengan segimana keras atau yang kayak gini-gitu, kalau dari pusat sana bilang ‘nggak’ ya berate ‘nggak’,” ujar Lucky (18) seorang pelajar sekolah menengah ke atas, pada Rabu (21/09/2022).

Menurut Lucky, tidak melakukan demo hanya untuk mahasiswa yang ingin menyampaikan keinginannya pribadi dan suara rakyat. Tetapi jelas harus dengan cara yang baik dan benar tanpa merusak fasilitas.

“Kalau lihat kejadiannya langsung sih nggak, ya. Tapi karna kantor DPRD ada dihitungannya pusat kota, jadi bisa sering liat kalau lagi ke pusat. Aneh sih, jujur. Kenapa menyampaikan aspirasi kayak gini, padahal ujung-ujungnya bikin rugi juga. Toh, kasarannya apa yang ada di gedung DPRD itu, uang rakyat juga. Berati mereka (mahasiswa yang merusak fasilitas) menyia-nyiakan uang mereka sendiri.”

Menurut beberapa sumber terkait seperti Detik.com, Kapolresta Banyuwangi Kombes Deddy Foury Millewa, kepada wartawan, Selasa (20/9/2022). Menyebutkan bahwa medikitnya ada lima orang yang akan dimintai keterangan seputar peristiwa tersebut. Dia menyebut peristiwa dugaan perusakan itu dilakukan beberapa oknum saja. Pihaknya saat ini masih melakukan pengecekan.

"Karena kita bergerak itu berdasarkan konteks bukan konten. Jadi semua mahasiswa mendukung kami, alhamdulilah baik," tegasnya

Dia menjelaskan sebenarnya tidak ada motif tertentu dalam dugaan perusakan tersebut. Menurutnya, itu hanya kekesalan pribadi yang ditumpahkan di ranah sosial. Padahal menurutnya ini merupakan masalah nasional.

 

 nama : Awan Dina Marsela

NIM: 22041184021


Komentar