TUGAS 4 (SOFT)_Hidup Berdampingan dengan Smart Eco Campus ITS

 



Smart Eco Campus ITS merupakan sebuah program inisiatif yang dikhususkan untuk menciptkan pembangunan berkelanjutan di lingkungan kampus dengan memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan di kampus. Karena kampus tersebut percaya bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut mampu berjalan selaras dengan alam. Keselarasan tersebut membawa sebuah suasana yang lebih nyaman bagi sesame. Maka dari itu, ITS berinisiatif menjadi pionir dalam pengembangan smart eco campus dan memanfaatkan setiap elemen kampus untuk menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan.

ITS telah meluncurkan program ini sejak tahun 2011. Program inisiatif ini merupakan komitmen universitas untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan gaya hidup berbasis lingkungan. Program ini merupakan bagian dari perencanaan strategis kampus ITS dan secara konsisten dilaksanakan serta dikembangkan.

Ada berbagai kreativitas yang dicurahkan untuk membangun program Smart Eco Campus ITS di ITS. Kampus ini tidak hanya menyelenggarakan manajemen dan tata kelola kampus agar menjadi kampus yang ramah lingkungan, tetapi juga menanamkan konsep ITS dalam kehidupan seluruh elemen mahasiswa melalui berbagai kegiatan. ITS juga terus mengembangkan penelitian dengan melibatkan mahasiswa dan mitra perguruan tinggi untuk dapat mengembangkan konsep tersebut dengan sempurna di masa depan.

Smart Eco Campus ITS terbagi menjadi beberapa program yang mampu disingkat sebagai ALTER. Bila di perinci maka singkatan tersebut akan diperjelas menjadi air, limbah dan sampah, transportasi dan insfrastruktur, energi dan ruang terbuka hijau.

Program pengelolaan air di kampus ITS dilakukan melalui efisiensi penggunaan air secara hemat, penyediaan Keran Air Siap Minum, Konservasi air tanah melalui biopori, danau dan kolam, serta pengolahan limbah air bekas wudhu untuk penyiraman lingkungan. Sedangkan pengelolaan udara di ITS dilakukan dengan mengurangi emisi karbon dan polusi dari kendaraan berbahan bakar minyak bumi, kegiatan uji emisi kendaraan dan servis gratis untuk kendaraan secara berkala, dan mempertahankan rimbun pepohonan agar udara di kampus terjaga kesegarannya.

Pengolahan limbah dan sampah di ITS dilakukan dengan prinsip 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Prinsip 3R diimplementasikan melalui pengurangan penggunaan bahan sekali pakai, drop box E-waste, pemilahan sampah.

Pengolahan transportasi dan infrastruktur di ITS adalah sebuah problematika yang cukup serius, terutama transportasi bermotor menjadi salah satu problematika perkotaan yang menghasilkan polusi dan emisi gas rumah kaca. Upaya pengurangan polusi ini dilakukan oleh ITS dengan melakukan pengefektifan transportasi dan infrastruktur dalam lingkungan kampus. Berbagai bentuk transportasi ramah lingkungan telah diinovasikan dan diaplikasikan. Sepeda kampus, bus kampus, kendaraan berenergi listrik hingga program pengurangan emisi kendaraan menjadi upaya-upaya yang diterapkan oleh ITS untuk menuju kampus yang hijau dan ramah lingkungan.

Pengolahan energi di ITS. Bumi memberikan energi dan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup yang ada di dalamnya tanpa henti, namun penghematan energi penting untuk dilakukan guna mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan memberi manfaat bagi lingkungan. Upaya penghematan dan pengefektifan energi di kampus ITS didukung oleh penelitian dan pengembangan dari berbagai pusat penelitian dan unggulan, meliputi energi solar panel, energi biomass (biogas dan pembangkit listrik tenaga sampah) hingga biodiesel. Adapun pengaplikasian Smart Building yang  diterapkan pada gedung-gedung di kampus ITS untuk memaksimalkan  efisiensi energi bangunan.

Pengolahan ruang terbuka hijau di ITS. Dalam kegiatan pembangunan, pengelolaan lingkungan harus menjadi prioritas utama. Keberadaan hutan dan taman yang terdapat di ITS menjadi penyumbang proporsi ruang terbuka hijau (RTH) pada wilayah kota Surabaya. Selain untuk memperindah kampus perjuangan, RTH difungsikan untuk menjamin keseimbangan ekosistem perkotaan, termasuk keseimbangan sistem hidrologi dan iklim mikro serta ekosistem lainnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan ketersediaan udara bersih yang dibutuhkan masyarakat. Adapun upaya tersebut ditunjang dengan adanya program seperti Urban Farming ITS, yang mana dengan kegiatan riset dan edukasinya dapat menghasilkan salah satu bentuk sistem ketahanan pangan lokal yang mandiri. Kegiatan kampus rutin melalui penanaman pohon juga dapat menambah hijaunya kampus ITS.

“Jika kampus menggunakan kosnep eco campus, suasananya beda, lebih asri dan sejuk. Jadi tidak hanya gedung yang indah, tapi alamnya yang asri. Jadi keduanya saling bergerak selaras,” ujar Ghazan (18) seorang mahasiswa asal ITS, pada Sabtu (24/09/2022).

“Menurut saya, hal ini berdampak pada keseharian pribadi. Sebagai contoh nih, misalnya kita lagi suntuk, ngantuk, capek gitu sehabis kelas yang ada sekian sks. Terus keluar kelas kalau tidak ada hijau-hijau atau pepohonan tuh kayak kurang banget. Terutama Surabaya nih, panasnya nusuk sampai ke tulang-tulang, jadi bakalan stress banget kalau tidak ada pepohonan. Kalau keluar kelas itu sejuk, asri jadi bisa refresh otak dari yang tadinya rumus-rumus, bisa agak mendingan segarnya,” jelasnya.

“Cara sederhana buat membantu mendukung program ini, kalau dari kitanya, ya. Ya, paling sederhana ngurangin bawa sepeda motor aja sih, bisa pakai bus campus juga atau bisa juga motornya di parker diparkiran pusat terus kalau mau ke gedung-gedungnya jalan kaki. Bisa bikin sehat dan nikmatin suasana kampus juga, toh,” tutur Ghazan.

“Untuk kedepannya yang saya harapkan untuk eco campus, semua mahasiswa mau memahami eco campus. Mahasiswa ini mampu memahami secara tersirat jadi bisa juga terkena dampaknya. Tidak semata-mata label belaka,” Ghazan melanjutkan.

Ghazan sendiri mengaku bahwa ia ingin kedepannya, beberapa kampus yang belum menerapkan atau memiliki sistem eco campus, diharapkan segera diaplikasikan di kampus mereka, sebab menurutnya, program ini sangat nyaman dan juga memiliki banyak dampak baik.

“Saya memang tidak tau banyak kalau urusan eco campus, tapi yang jelas program ini membuat suasana kampus jadi lebih nyaman karena panasnya Surabaya jadi agak terhambatlah, sedikit,” ucap Ray (19) seorang mahasiswa ITS, pada Sabtu (24/09/2022).

“Kalau urusan membantu mendukung program ini selain naik motor sih, bisa buang sampah ke tempatnya, kalau lihat sampah yang ada disekitar kampus ya bisa diambil dibuang ke tempat sampah. Walau memang keliatannya sepele, tapi hal itu juga mendukung program ini. Lebih baik iya, daripada tidak sama sekali,” jelas Ray.

Ray menjelaskan bahwa ada harapan untuk kedepannya mengenai eco campus ini, diantaranya adalah program ini mampu disadari oleh seluruh mahasiswa ITS.

“Sebenernya sayang sekali kalau missal ada mahasiswa yang tidak peduli tentang program ini, karena menurut saya program ini sangat menunjang kampus menjadi sebuah tempat yang lebih nyaman. Maka dari itu saya berharap bawa implementasi dari program ini segera dilakukan oleh mahasiwa disini.”



nama : Awan Dina Marsela
NIM: 22041184021

Komentar