TUGAS 4 (SOFT)_Galeri Kayu Gapuk: Hobi yang Disulap Menjadi Galeri Kerajinan dan Seni

 

Doc. Galeri Kayu Gapuk di Car Free Day Pare (25/9/22)


Berawal dari hobi, menjadi sebuah usaha yang bernilai tinggi. Memanfaatkan limbah-limbah alam di sekitar dan didasari oleh jiwa seni yang tinggi, lahirlah Galeri Kayu Gapuk, sebuah galeri kerajinan dan seni yang didirikan oleh Anang Ahmadi dan saudara-saudaranya.

“Saya ini berkonsentrasinya di seni. Semua yang jualan disini ini saudara saya. Kalau orang lihat saya itu seperti Pandawa 5. Jadi lima bersaudara laki-laki semua dan ada dua saudara saya perempuan, tapi saat ini yang eksis untuk seni masih tiga ini.” Tutur Anang, CEO Director Galeri Kayu Gapuk.

“Dulu awalnya ada ini (Galeri Kayu Gapuk) ya mungkin karena ekonomi juga ya. Saya sama keluarga saya memang suka buat kerajinan seperti ini. Kalau dulu mungkin hanya sekadar hobi dan pelepas lelah. Kalau sekarang anak-anak sudah besar, jadi bisa menekuni ini lagi.” Sambung Anang.

Galeri Kayu Gapuk adalah sebuah industri kreatif yang bergerak di bidang kerajinan dan seni. Didirikan oleh Anang Ahmadi dan saudara-saudaranya yang memiliki ketertarikan di bidang seni. Anang sendiri berfokus di kerajinan limbah kayu. Saudara-saudaranya yang lain pun juga memiliki fokus tertentu bahan limbah yang ditekuni, seperti Styrofoam, batok kelapa, bonsai tanaman, dll.

“Saya sendiri konsennya memang di kayu. Kalau kakak saya ini konsennya di kelapa. Jadi kelapa dari akar sampai pucuk itu dia siap. Semua yang ada di kelapa itu memang betul-betul dimanfaatkan. Seperti batok kelapa itu disuling bisa dijadikan obat herbal. Dibuat untuk kerajinan juga banyak, seperti cangkir, teko dari batok kelapa itu kan juga banyak.” Jelas Anang saat diwawancarai di CFD (Car Free Day) Pare pada Minggu (25/9/22).

Berawal dari hobi membuat kerajinan dan didasari oleh jiwa seni yang tinggi, Anang dan saudara-saudaranya memutuskan untuk membuka sebuah galeri. Galeri yang sederhana di rumah, sampai akhirnya memperkenalkan galeri ini keluar di publik seperti yang dilakukan di CFD setiap minggunya.

“Galeri ini mulai eksis keluar ya baru satu tahun. Tapi ya sebenarnya saya bikin seperti ini (kerajinan dan seni) ya sudah lama, tetapi tidak ditampilkan. Dan ternyata setelah saya taruh disini (CFD Pare) responnya luar biasa. Soalnya ini kita juga sempat terhambat sama pandemi kan, jadi baru keluar satu tahun.” Tutur Anang.

Galeri Kayu Gapuk memfokuskan dirinya di kerajinan dengan bahan dasar limbah alam. Dengan tujuan mengurangi limbah alam yang ada di sekitar dan juga menambah penghasilan dengan mengubahnya menjadi sebuah kerajinan yang bernilai tinggi.

Doc. Salah satu kerajinan berbahan dasar Styrofoam.

“Jadi fokus yang saya lakukan ini memang semua berbahan dasar limbah. Kayu-kayu yang saya bawa disini kalau orang lihat belum saya finishing ya sebenarnya cuma kayu bakar. Terus saya ubah itu semua menjadi sebuah seni yang nilainya juga lumayan.” Ujar Anang.

Galeri ini juga melakukan promosi di media yang dilakukan oleh anak dari Anang, mengikuti event seperti CFD setiap minggunya, dan beberapa event lainnya. Serta galeri utama mereka yang terletak di Jl. Saroja, No. 133 Tulungrejo, Pare, Kabupaten Kediri. Galeri Kayu Gapuk bahkan juga sempat memenangkan juara di sebuah event yang diadakan di Desa Tulungrejo.

“Kita juga sempat mengikuti event, yang kemarin itu di Desa Tulungrejo kita dapat juara. Kita dapat nilai di penataannya. Memang di penilaian kita kalahnya di pengunjung. Soalnya kalau bazar seperti itu kan orang-orang jualnya makanan. Jadi kalau soal pengunjung kita kalah disana.” Jelas Anang.

Tak hanya sebuah industri kreatif, Anang juga ingin mengembangkan galerinya menjadi sebuah komunitas, dengan cara merangkul beberapa pegiat kerajinan dan seni lainnya, serta anak-anak muda yang ada di sekitar.

“Kalau saya sekarang inginnya juga membuat komunitas. Saya sudah kerjasama dengan galeri-galeri lain. Saya juga sudah kenal dengan beberapa guru lukis. Insyaallah­ ini kalau ada waktu kita akan buat komunitas. Dan anak-anak muda dari sekolah itu justru yang kita cari.” Tutur Anang.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyalurkan sebuah hobi. Apalagi didasari dengan jiwa seni yang tinggi. Memiliki tujuan mulia melestarikan alam dengan memanfaatkan limbah-limbah yang ada, diubah menjadi sebuah kerajinan yang bernilai tinggi. Mungkin masih sedikit animo masyarakat di bidang ini, tetapi inilah yang sedang Anang perjuangkan melalui Galeri Kayu Gapuk.

Berawal dari hobi, menjadi sebuah kerajinan dengan nilai seni yang tinggi.

 


Nama; Erza Angelia Putri

NIM; 22041184023

 

Komentar